·
KONSEPSI
Konsepsi
didefinisikan sebagai pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang menandai
awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi:
1) Pembentukan
Gamet (telur dan sperma)
2) Ovulasi
(pelepasan telur)
3) Penggabungan
Gamet.
4) Implantasi
Embrio di dalam uterus.
1.
Ovum
Setiap
bulan satu ovum atau kadang-kadang lebih menjadi matur, dengan sebuah penjamu
mengelilingi sel pendukung.
Saat
ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovum tidak dapat berjalan
sendiri. Kadar esterogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterine sehingga
silia tuba tersebut dapat menangkap ovum dan gerakannya sepanjang tuba menuju
rongga rahim.
Ada
2 lapisan pelindung yang mengelilingi ovum. Lapisan pertama berupa membran
tebal tidak berbentuk yang disebut zonapelucida. Lingkaran luar yang disebut
korona radiate, terdiri dari sel-sel oval yang dipersatukan oleh asam
hialuronat. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak
difertilisasi oleh sperm, ovum berdegenerasi dan direabsorbsi.
Pada
waktu ovulasi sel telur yang telah masak dilepaskan dari ovarium. Dengan
gerakan seperti menyapu oleh fimbria tuba uterine, ia ditangkap oleh
infundibulum. Selanjutnya ia masuk ke dalam ampula sebagai hasil gerakan silia
dan kontraksi otot. Sebuah ovum mungkin ditangkap/masuk ke dalam infundibulum
tuba yang berlawanan yang disebut migrasi eksterna. Ovum biasanya dibuahi dalam
waktu 12 jam setelah ovulasi dan akan mati dalam 12 jam bila tidak segera
dibuahi.
2.
Sperma
Spermatozoa
terdiri 3 bagian yaitu:
a. Kaput
(kepala) yang mengandung bahan nucleus.
b. Ekor
berguna untuk gerak.
c. Bagian
silindrik, menghubungkan kepala dan ekor.
Pada
saat coitus kira-kira 3-5 cc semen ditumpahkan ke dalam fornik posterior dengan
jumlah spermatozoa sekitar 200-500 juta. Dengan gerakan ekornya, sperma masuk
ke dalam kanalis servikalis. Di dalam rongga uterus dan tuba gerakan sperma
terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada rongga tersebut.
Spermatozoa
dapat mencapai ampula kira-kira 1 jam setelah coitus. Ampula tuba merupakan
tempat terjadinya fertilisasi. Sebagian besar sperma akan mati akibat keasaman
vagina, dan sebagian lagi hilang/mati dalam perjalanan. Sperma dapat bertahan
dalam saluran reproduksi wanita sampai 4 hari.
Dalam
saluran reproduksi wanita spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum membuahi
ovum. Kapasitasi terjadi di rongga uterus dan tuba, yakni berupa pelepasan
lapisan pelindung disekitar akrosom. Setelah ini terjadilah reaksi akromosik
yaitu pembentukan lubang-lubang kecil pada akrosom tempat dilepaskannya
enzim-enzim yang dapat melisiskan corona radiata dan zona pelucida. Ada 2
enzim, yaitu CPE (Corona Penetrating Enzyme) yang mencerna corona radiata dan
bialuronidase yang mencerna zona pelucida.
3.
Fertilisasi
Fertilisasi
adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan
antara sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Dalam
literatur istilah lain yag sering dipakai untuk fertilisasi adalah konsepsi,
fekondasi/pembuahan.
Dengan
adanya fertilisasi inti ovum segera berubah menjadi pronukleus betina,
sementara spermatozoon setelah melepaskan ekornya berubah menjadi pronukleus
jantan. Kedua pronukleus ini akhirnya melebur ditengah-tengah sitoplasma sel
telur dan terjadilah zigot, sebuah sel tunggal, awal sebuah kehidupan baru
makhluk hidup.
Hasil
fertilisasi:
a.
Kembalinya sel dengan jumlah kromosom
diploid (2n) pada manusia dengan jumlah diploid adalah 46.
b.
Penurunan/pewarisan sifat-sifat spesies.
c.
Ini disebabkan karena zigot mengandung
separuh sifat ibu dan separuh sifat ayah.
1) Penentuan
jenis kelamin.
2) Jenis
kelamin ditentukan diawal terjadinya pembuahan. Pada manusia struktur (46, XX)
adalah wanita, sedangkan (46, XY) adalah laki-laki.
3) Permulaan
pembelahan segmentasi (clearage).
4) Segera
setelah terjadinya pembuahan, zigot dalam 8-14 jam akan memulai pembelahan
segmentasi pertama, yang disusul dengan pembelahan-pembelahan selanjutnya
dengan kecepatan tiap 10-12 jam.
4.
Implantasi/Nidasi
Nidasi
adalah peristiwa tertanamnya/bersarangnya sel telur yang telah dibuahi kedalam endometrium. Sel
telur yang telah dibuahi (zigot) akan segera membelah diri membentuk boal padat
terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang disebut blostomer. Pada hari
ke-3, bola tersebut terdiri dari 16 sel blastomer dan disebut morula. Pada hari
ke-14 didalam bola tersebut mulai terbentuk rongga, bangunan ini disebut
blastula.
Dua
struktur penting didalam blastula adalah:
a. Lapisan
luar yang disebut trofoblas yang akan menjadi plasenta.
b. Embrioblas
yang kelak akan menjadi janin.
Pada
hari ke-4 blastula masuk ke dalam endometrium dan pada hari ke-6 menempel pada
endometrium. Pada hari ke-10 seluruh blastula (blastokis) sudah terbenam dalam
endometrium dan dengan demikian Nidasi sudah selesai.
Nidasi
terjadi karena troboblast mempunyai daya untuk menghancurkan sel-sel
endometrium. Hancuran endometrium dipergunakan sebagai bahan makanan oleh
telur. Tempat Nidasi biasanya pada dinding depan dan dinding belakang di daerah
fundus uteri.
Pembuluh
darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami pendarahan ringan akibat
implantasi (bercak darah atau pendarahan ringan pada saat seharusnya terjadi
menstruasi berikutnya). Villi korion yang berbentuk seperti jari, terbentuk
diluar trofoblas dan menyusup masuk kedalam daerah yang mengandung banyak
pembuluh darah dan mendapat oksigen dan gizi dari aliran darah ibu serta
membuat karbondioksida dan produk sisa kedalam darah ibu.
Setelah
implantasi, endometrium disebut desidua. Desidua yang terdapat antara telur dan
dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian yang menutup blastosis atau
desidua yang terdapat antara telur dan cavum uteri ialah desidua kapsularis dan bagian yang melapisi
sisa uterus adalah desidua vera.
0 komentar:
Posting Komentar