Sabtu, 19 Maret 2016

Konsepsi



·         KONSEPSI
Konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi:
1)      Pembentukan Gamet (telur dan sperma)
2)      Ovulasi (pelepasan telur)
3)      Penggabungan Gamet.
4)      Implantasi Embrio di dalam uterus.
1.      Ovum
Setiap bulan satu ovum atau kadang-kadang lebih menjadi matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi sel pendukung.
Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Kadar esterogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterine sehingga silia tuba tersebut dapat menangkap ovum dan gerakannya sepanjang tuba menuju rongga rahim.
Ada 2 lapisan pelindung yang mengelilingi ovum. Lapisan pertama berupa membran tebal tidak berbentuk yang disebut zonapelucida. Lingkaran luar yang disebut korona radiate, terdiri dari sel-sel oval yang dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperm, ovum berdegenerasi dan direabsorbsi.
Pada waktu ovulasi sel telur yang telah masak dilepaskan dari ovarium. Dengan gerakan seperti menyapu oleh fimbria tuba uterine, ia ditangkap oleh infundibulum. Selanjutnya ia masuk ke dalam ampula sebagai hasil gerakan silia dan kontraksi otot. Sebuah ovum mungkin ditangkap/masuk ke dalam infundibulum tuba yang berlawanan yang disebut migrasi eksterna. Ovum biasanya dibuahi dalam waktu 12 jam setelah ovulasi dan akan mati dalam 12 jam bila tidak segera dibuahi.
2.      Sperma
Spermatozoa terdiri 3 bagian yaitu:
a.       Kaput (kepala) yang mengandung bahan nucleus.
b.      Ekor berguna untuk gerak.
c.       Bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor.
Pada saat coitus kira-kira 3-5 cc semen ditumpahkan ke dalam fornik posterior dengan jumlah spermatozoa sekitar 200-500 juta. Dengan gerakan ekornya, sperma masuk ke dalam kanalis servikalis. Di dalam rongga uterus dan tuba gerakan sperma terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada rongga tersebut.
Spermatozoa dapat mencapai ampula kira-kira 1 jam setelah coitus. Ampula tuba merupakan tempat terjadinya fertilisasi. Sebagian besar sperma akan mati akibat keasaman vagina, dan sebagian lagi hilang/mati dalam perjalanan. Sperma dapat bertahan dalam saluran reproduksi wanita sampai 4 hari.
Dalam saluran reproduksi wanita spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum membuahi ovum. Kapasitasi terjadi di rongga uterus dan tuba, yakni berupa pelepasan lapisan pelindung disekitar akrosom. Setelah ini terjadilah reaksi akromosik yaitu pembentukan lubang-lubang kecil pada akrosom tempat dilepaskannya enzim-enzim yang dapat melisiskan corona radiata dan zona pelucida. Ada 2 enzim, yaitu CPE (Corona Penetrating Enzyme) yang mencerna corona radiata dan bialuronidase yang mencerna zona pelucida.
3.      Fertilisasi
Fertilisasi adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan  antara sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Dalam literatur istilah lain yag sering dipakai untuk fertilisasi adalah konsepsi, fekondasi/pembuahan.
Dengan adanya fertilisasi inti ovum segera berubah menjadi pronukleus betina, sementara spermatozoon setelah melepaskan ekornya berubah menjadi pronukleus jantan. Kedua pronukleus ini akhirnya melebur ditengah-tengah sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot, sebuah sel tunggal, awal sebuah kehidupan baru makhluk hidup.
Hasil fertilisasi:
a.       Kembalinya sel dengan jumlah kromosom diploid (2n) pada manusia dengan jumlah diploid adalah 46.
b.      Penurunan/pewarisan sifat-sifat spesies.
c.       Ini disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibu dan separuh sifat ayah.
1)      Penentuan jenis kelamin.
2)      Jenis kelamin ditentukan diawal terjadinya pembuahan. Pada manusia struktur (46, XX) adalah wanita, sedangkan (46, XY) adalah laki-laki.
3)      Permulaan pembelahan segmentasi (clearage).
4)      Segera setelah terjadinya pembuahan, zigot dalam 8-14 jam akan memulai pembelahan segmentasi pertama, yang disusul dengan pembelahan-pembelahan selanjutnya dengan kecepatan tiap 10-12 jam.
4.      Implantasi/Nidasi
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya/bersarangnya sel telur  yang telah dibuahi kedalam endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan segera membelah diri membentuk boal padat terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang disebut blostomer. Pada hari ke-3, bola tersebut terdiri dari 16 sel blastomer dan disebut morula. Pada hari ke-14 didalam bola tersebut mulai terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula.
Dua struktur penting didalam blastula adalah:
a.       Lapisan luar yang disebut trofoblas yang akan menjadi plasenta.
b.      Embrioblas yang kelak akan menjadi janin.
Pada hari ke-4 blastula masuk ke dalam endometrium dan pada hari ke-6 menempel pada endometrium. Pada hari ke-10 seluruh blastula (blastokis) sudah terbenam dalam endometrium dan dengan demikian Nidasi sudah selesai.
Nidasi terjadi karena troboblast mempunyai daya untuk menghancurkan sel-sel endometrium. Hancuran endometrium dipergunakan sebagai bahan makanan oleh telur. Tempat Nidasi biasanya pada dinding depan dan dinding belakang di daerah fundus uteri.
Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami pendarahan ringan akibat implantasi (bercak darah atau pendarahan ringan pada saat seharusnya terjadi menstruasi berikutnya). Villi korion yang berbentuk seperti jari, terbentuk diluar trofoblas dan menyusup masuk kedalam daerah yang mengandung banyak pembuluh darah dan mendapat oksigen dan gizi dari aliran darah ibu serta membuat karbondioksida dan produk sisa kedalam darah ibu.
Setelah implantasi, endometrium disebut desidua. Desidua yang terdapat antara telur dan dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian yang menutup blastosis atau desidua yang terdapat antara telur dan cavum uteri ialah  desidua kapsularis dan bagian yang melapisi sisa uterus adalah desidua vera.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Dunia Kebidanan Blogger Template by Ipietoon Blogger Template