Sabtu, 19 Maret 2016

Bagian Lunak pada Panggul

Bagian Lunak pada Panggul

Bagian-bagian Lunak pada Panggul
Bagian lunak pada panggul terdiri dari otot, jaringan lunak dan ligamen.
1. Otot Otot-otot yang menyusun kerangka penopang organ-organ di dalam pelvis.
a)      Musculus Sfingter Ani Ekternus
Otot ini merupakan cincin otot yang melingkari anus. Otot ini terbentuk dari gabungan serabut otot dari lapisan superficial dan profundal commisurra posterior dan kulit perineum sebagian menutupi musculus sfingter ani ekternus.
b)      Musculus Bulbokavernosus
Otot ini merupakan otot yang berasal dari pusat perinium dan memberikan serabut-serabut longitudinal pada kedua sisi uretra dan vagina. Musculus bulbokavernosus mengelilingi vulva yang bertujuan untuk membantu kontraksi dinding vagina saat melakukan koitus. Serabut ini juga mengelilingi ostia sebelum berinsersi pada corpus clitoridis. Serabut-serabut anterior memungkinkan terjadinya ereksi klitoris pada saat aktivitas seksual. Otot ini juga sebagai penunjang musculus levator ani yang terletak lebih dalam dari otot ini.
c)      Musculus Transversus Parinea Suferfisialis
Otot ini berasal dari permukaan dalam masing-masing tuber ischiadika dan berjalan transversal melintasi pintu keluar pelvis. Serabut-serabut dari masing-masing otot akan menyatu dan menyilangdengan jaringan superfisial corpus perinei. Musculus transversus parinea suferfisialis sama halnya seperti musculus bulbokavernosus berfungsi untuk menopang muskulus levator ani yang terletak lebih dalam.
d)     Musculus Transversus Parinea Profundus
 Para transversus perinei profundus (atau perineal melintang dalam) muncul dari rami inferior ischium dan berjalan ke garis tengah, di mana ia interlaces dalam tendon raphe dengan sesama dari sisi yang berlawanan. Itu terletak pada bidang yang sama sebagai sfingter uretra membranaceae. Sebelumnya dua otot digambarkan bersama-sama sebagai uretra Constrictor.
e)       Musculus Stingfer Uretra
Otot ini merupakan muara dari uretra. Sfingter ini analog dengan sfingter pada pria, dan mempunyai nama yang sama. Namun di bandingkan dengan pria sfingter pada wanita lebih lemah dan merupakan struktur yang kurang penting. Ostium ini harus di bedakan dari klitoris yang harus diidentifikasi terlebih dahulu.
f)        Musculus Pubokoksigeus
Merupakan otot yang paling penting di antara semua otot dasar pelvis. Otot ini merupakan otot yang mengelilingi dan memperkuat uretra, vagina dan rectum. Otot ini juga merupakan penentu miksi, defekasi serta fungsi seksual yang normal.
g)       Musculus Iliococcygeus
Otot ini berasal dari linea alba faciae pada permukaan dalam masing-masing os. Illium dari masing-masing spina isciadika, serta berjalan ke belakang ke os. Coccygis.
h)       Musculus Ischiococcygeus
Berasal dari masing-masing spina ischiadika kemudian berlanjut ke bagian atas coccygis dan tepi bawah sakrum. Dilanjutkan ke posterior, sehingga diaphragma pelvis hampir tertutup. Otot-otot ini membantu menstabilkan articulatio sacro-illiaca dan articulatio sacrococcygea.
2. Jaringan Lunak Panggul
Jaringan lunak panggul terdiri dari uterus, otot dasar panggul dan perineum.
a)      Uterus
Uterus adalah suatu organ muscular berongga dan berdinding tebal. Bentuknya seperti buah per dan bagian apeksnya membentuk serviks yang menonjol ke dalam forniks vagina. Uterus terletak pada tengah pelvis minor dan terletak di antara kandung kemih dan rektum. Bentuknya pipih depan belakang. Dinding muscular anterior dan posteriornya menonjol ke dalam rongga sehingga dinding-dindingnya saling merapat. Di pandang dari depan, rongganya berbentuk segitiga. Uterus berhubungan dengan rongga peritoneum melalui tuba fallopii di bagian atas, dan dengan dunia luar melalui vagina bawah.
Ukuran uterus bervariasi, paling besar pada masa reproduksi dan pada wanita yang sudah mempunyai anak. Panjang rata-rata uterus pada wanita nulipara adalah 9 cm, lebar di bagian terlebar adalah 6 cm dan tebal depan-belakang 4cm, beratnya 40-60 gr. Tebal dinding adalah 1-2 cm, maka panjang rongga adalah 7cm. Uterus pada kehamilan dapat dibagi atas tiga bagian:
1)      Segmen atas uterus
Bagian uterus ini terdiri dari fundus dan bagian uterus yang terletak di atas refleksi lipatan vesiko-uterina peritoneum. Segmen ini mengalami hiperplasia dan hipertrofi otot paling besar selama kehamilan. Pada persalinan, segmen ini memberikan kontraksi yang kuat untuk mendorong janin ke jalan lahir.
2)      Segmen bawah uterus
Bagian uterus ini terletak di antara lipatan vesiko-uterina peritoneum di sebelah atas dan serviks di bawah. Selama kehamilan bagian atas serviks termasuk ke dalam segmen bawah uterus, yang meregang untuk mengakomodasi bagian presentasi janin. Ketika kontraksi otot segmen atas meningkat frekuensi dan kekuatannya pada kehamilan lanjut, segmen bawah uterus berkembang lebih cepat lagi dan teregang secara radial untuk memungkinkan turunanya bagian presentasi janin pada saat persalinan, seluruh serviks menyatu menjadi bagian segmen bawah uterus yang teregang.
3)      Serviks Uterus
Serviks uterus merupakan bagian uterus yang terdapat mulai dari persambungan fibriomuscular di atas sampai ostium serviks eksternum di sebelah inferior. Tapi atasnya bukan suatu tempat yang jelas, karena kebanyakan serabut miometrium berujung sebagai suatu kerucut otot yang menonjol ke dalam jaringan kolagen yang menyusun 90% bagian serviks. Beberapa serabut otot tipis terdapat di antara berkas-berkas kolagen dan membentuk 10% dari jaringan serviks. Endometrium berhenti sampai setinggi kerucut otot dan menjadi satu lapisan sel endoservikal kuboid yang terlipat menjadi celah-celah.
Pada kehamilan lanjut, serviks menjadi lebih lunak karena perubahan-perubahan kimiawi di dalam serabut kolagen, dan menjadi lebih pendek karena tergabung ke dalam segmen bawah uterus. Bagian ini juga mengalami berbagai derajat dilatasi. Perubahan-perubahan ini secara kolektif disebut pematangan serviks. Perubahan ini dapat terjadi secara mendadak atau kapanpun setelah kehamilan minggu ke-34, tetapi biasanya terjadi dekat terutama primigravida.
Pada kehamilan minggu ke-34, dilatasi serviks 2 cm atau lebih pada 20% primigravida dan pada 40% multigravida, dan proporsi ini meningkat sampai term. Pada permulaan persalinan, serviks primigravida telah matang, dan sebagian, atau tidak, mengalami penipisan (yakni, menjadi bagian dari segmen uterus bawah)
b)       Dasar Panggul
Dasar panggul terdiri dari kelompok otot levator ani, yang keluar dari masing-masing sisi panggul pada permukaan posterior pubis, dari kondensasi fasia (garis putih) yang menutup otot obturator internus, dan sisi pelvik spina iskiadiak. Otot tersebut mempunyai beberapa bagian otot yang diberi nama otot-pubokoksigeus, otot levator ani dan otot koksigeus. Serabut-serabut otot ini melandai ke arah bawah dan ke depan serta saling berjalin dengan serabut-serabut otot dari kelompok levator ani pada sisi yang berlawanan sehingga membentuk diafragma otot tempat lewatnya uretra, vagina dan rektum.otot-otot ditutupi facia dan membentuk diafragma pelvis.
c)       Perineum
Perineum (korpus perineum adalah jaringan yang terletak disebelah distal diafragma pelvis. Jaringan ini terbentuk piramid dan dibatasi di sebelah atas oleh permukaan diafragma pelvis di lateral oleh tulang dan ligamen pintu bawah panggul dan di bawah oleh vulva dan anus. Perineum dapat dibagi menjadi trigonium urogenital di anterior dan trigonum anal di posterior oleh otot-otot perineum melintang.perineum mengandung sejumlah otot superficial, sangat vaskular dan berisi jaringan lemak. Kepentingan sewaktu melahirkan adalah bahwa jaringan ini kerap rusak ketika janin dilahirkan.
3. Ligamen-Ligamen Panggul
a)  Ligamen Sacrospinosum
Ligamentum sacrospinous (ligamen sacrosciatic kecil atau anterior) adalah sangat tipis, segitiga ligamen yang melekat dengan puncaknya adalah pada spina ischiadika, dan medial, dengan dasar yang luas, untuk margin lateral sacrum dan tulang ekor, di depan ligamentum sacrotuberous bercampur dengan yang serat perusahaan bercampur.
Fungsi utamanya adalah untuk mencegah rotasi posterior dari tulang pangkal paha sehubungan dengan sakrum. Kelemahan dari ligamentum bersama dengan ligamentum sacrotuberous memungkinkan untuk rotasi posterior terjadi. Menekankan untuk ligamen ini terjadi paling sering ketika bersandar ke depan atau keluar dari kursi. Ketika ligamen panggul dan mendukung jaringan ikat bergilir dilemahkan atau tidak ada pada wanita, ligamentum sacrospinous menyediakan situs konsisten kuat untuk fiksasi dari puncak vagina, yang disebut ligamentum suspensi sacrospinous, di mana puncak vagina ditunda posterior dan lateral ke ligamen pada kedua sisi atau kedua sisi.
b)  Ligamen Sacrotuberosum
Ligamen sacrospinosum terlentang dari bagian lateral sacrum dan coccigys tuberosis ischiadika. Ligamen sacrospinosum dan ligamen sacrotuberosum bersama dengan ligamen sacro-olliaka, mengikat sacrum dan coccigys ke os. Dan mencegah pergerakan berlebihan dari sendi sacro-illiaca. Selain itu ligamentum ini membentuk foramen ischiadika mayor & minor dengan insisura mayor dan minor.
c) Ligamen Triangular
 Ligamen ini berfungsi sebagai area pintu keluar pelvis. Selain itu juga memperkuat servix vesicae urinariae karena ia meluas berjalan lurus melintasi arcus pubis. Dua daerah triangular terletak di depan dan dibatasi oleh muskulus ischiocavernosus dan musculus transversus parinei. Selain ketiga ligamen tersebut, juga terdapat ligamen-ligamen yang terbentuk dari penebalan facia pelvis yang di sebut dengan ligamen pelvis.
Ligamen-ligamen tersebut antara lain:
a.       Ligamentum Lateral
Ligamen ini merupakan ligamen yang terlentang dari linea alba faciae ke dinding lateral vesica urinaria.
b.      Ligamentum Pubovesicale
Ligamen ini terlentang dari cevix vesika urinaria ke permukaan dalam masing-masing corpus pubis. Ligamentum ini ikut membentuk ligamentum pubocervicale. Ligamen pubovesicale ini berfungsi untuk memperkuat vesica urinaria.
c.       Ligamentum Cervicale Transversum
Ligamen ini merupakan ligamen yang melekat pada fornix vagina dan servix supravaginalis. Ligamen ini merupakan ligamen yang paling kuat diantara ligamen pelvis.
d.      Ligamentum Uterosacrale
Sama halnya dengan ligamentum cervicale transversum, ligamen ini juga melekat pada fornix vagina dan servix supravaginalis. Ligamen ini berjalan ke posterior dan melekat pada tepi lateral corpus sacralis pertama.
e.       Ligamentum Teres Uteri
Ligamen yang berjalan dari anterior tepat di bawah corpus uteri dan tuba fallopi membentuk huruf  V lewat dinding abdomenndan canalis inguinalis sebelum berinsersi pada kedua labium majus.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Dunia Kebidanan Blogger Template by Ipietoon Blogger Template