Gangguan
Pada Tubuh Akibat Kekurangan Cairan
“Dehidrasi”
A. Pengertian Dehidrasi
Dehidrasi
adalah kekurangan cairan tubuh. Beberapa mekanisme bekerja sama untuk
mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh. Salah satu yang terpenting
adalah mekanisme haus. Jika tubuh memerlukan lebih banyak air, maka pusat
syaraf di otak dirangsang sehingga timbul rasa haus, akan bertambah kuat jika
krbutuhan tubuh akan air meningkat, mendorong seseorang untuk minum dan
memenuhi kebutuhannya akan cairan.
Mekanisme
lainnya untuk mengendalikan jumlah cairan di dalam tubuh melibatkan kelenjar hipofisa di dasar otak. Jika
tubuh kekurangan air, kelenjar hipofisa akan
mengeluarkan suatu zat ke dalam aliran darah yang disebut hormon antidiuretik. Hormon antidiuretik merangsang ginjal untuk
menahan air sebanyak mungkin.
Jika
tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan air yang secara otomatis dipindahkan
dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah untuk mempertahankan volume darah
dan tekanan darah, sampai cairan dapat digantikan melalui penambahan asupan
cairan. Jika tubuh kelebihan air, rasa haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya
menghasilkan sedikit hormon antidiuretik yang memungkinkan ginjal untuk
membuang kelebihan air melalui air kemih.
Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan
berat badan, yaitu : Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen
dari berat badan), dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10
persen dari berat badan), dan dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh
lebih dari 10 persen dari berat badan).
B. Penyebab Dehidrasi
Dehidrasi
terjadi bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan asupannya.
Kekurangan cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat.
Beberapa
hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi :
·
Muntah
·
Diare
·
Gangguan diuretik (obat yang menyebabkan
ginjal mengeluarkan sejumlah besar air dan garam)
·
Panas yang berlebihan
·
Demam
·
Berkurangnya asupan cairan karena
berbagai alasan
Penyakit
tertentu seperti diabetes melitus
(kencing manis),diabetes insipidus, dan penyakit addison dapat menyebabkan dehidrasi karena hilangnya cairan yang
berlebihan.
C. Gejala
Pada
awalnya, dehidrasi merangsang pusat haus di otak menyebabkan penderita minum
lebih banyak air. Bila asupan cairan tidak dapat mengimbangi pengeluarannya,
dehidrasi akan menjadi lebih berat. Jumlah keringat akan berkurang dan hanya
sedikit manghasilkan air kemih.
Air
akan berpindah dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah. Bila dehidrasi
berlangsung terus-menerus, jaringan tubuh mulai mengering. Sel-sel mulai
mengkerut dan mengalami gangguan fungsi. Sel-sel otak merupakan sel yang paling
mudah terkena dehidrasi sehingga salah satu dari pertanda utama terjadinya
dehidrasi yang berat adalah kekacauan mental yang dapat berlanjut menjadi koma.
Selain
air, dehidrasi juga menyebabkan hilangnya elektrolit dari tubuh, terutama
natrium dan kalium. Karena itu dehidrasi sering disertai dengan kekurangan
elektrolit. Jika terjadi kekurangan elektrolit, air tidak dapat berpindah dari
cadangannya di dalam sel ke dalam darah sehingga jumlah air dalam aliran darah
berkurang. Tekanan darah dapat menurun, menyebabkan perasaan melayang atau
seakan-akan hendak pinsan, terutama jika sedang berdiri (hipotensi ortotastik).
Jika
kehilangan air dan elektrolit terus berlanjut, tekanan darah bisaturun sangat
rendah, menyebabkan syok dan kerusakan yang berat pada berbagai organ dalam
seperti, ginjal, hati, dan otak.
D. Diagnosa
Diagnosis ditegakkan
berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejala-gajalanya.
E. Pengobatan
Untuk
dehidrasi ringan yang diperlukan hanya minum air putih biasa. Tetapi jika
terjadi kehilangan air dan elektrolit, garam juga harus diberikan, terutama
natrium dan kalium.
Minuman
yang diperjualbelikan (misalnya gatorade)
telah diracik sedemikian rupa untuk menggantikan garam (Elektrolit) yang hilang
setelah melakukan latihan berat. Minuman ini juga bisa digunakan untuk mencegah
dehidrasi atau mengobati dehidrasi ringan. Hal ini juga bisa diatasi dengan
minum sejumlah cairan dan mengkonsumsi sedikit garam selama atau setelah
latihan.
Orang-orang
yang memiliki masalah jantung atau ginjal harus terlebih dulu melakukan
konsultasi dengan dokternya mengenai penggantian cairan yang aman sebelum
melakukan latihan. Bila tekanan darah sangat menurun sehingga terjadi syok,
untuk mengatasinya biasanya diberikan larutan yang mengandung natrium klorida
intravena. Pada awalnya cairan intravena diberikan dengan cepat dan kemudian
diperlambat sejalan dengan perbaikan keadaan fisik penderita.
Penyebab
yang mendasari dehidrasi selalu diatasi. Misalnya, nila seseorang menderita
diare, selain diberikan cairan pengganti juga diberikan obat untuk mengobati
atau menghentikan diare. Jika ginjal terlalu banyak mengelurkan air karena
terjadi kekurangan hormon antidiuretik (seperti yang bisa terjadi pada
penderita diabetes insipidus), diberikan pengobatan hormon antidiuretik jangka
panjang.
0 komentar:
Posting Komentar