Jumat, 29 April 2016

Makalah Keterampilan Dasar Kebidanan 1 Konsep Harga Diri



MAKALAH KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN 1
KONSEP HARGA DIRI

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Kelas : A 12.1
Nama Anggota Kelompok :
1.      F. Imakulata                            15150021
2.      Nurjana Karmila                     15150022
3.      Priska Prisilia Apicandra        15150023
4.      Ria Triwijayanti                      15150024
5.      Windah Widi Astuti                15150025
6.      Hartini                                     15150026
7.      Stefani Talia Ina Kulla            15150027
8.      Angela Christine                     15150028
9.      Nurvita Sari                             15150029
10.  Beatrix Dasilvi Mogi               15150030
11.  Siti Mujirahayu                        15150043

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan 1 tentang Konsep Harga Diri ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan 1 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.





                                                                        Yogyakarta, 24 Desember 2015
                                                                        Hormat kami,



                                                               Penulis







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................   i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................  ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................    1
1.1  Latar Belakang .............................................................................................................      1
1.2  Rumusan Masalah .........................................................................................................     1
1.3  Tujuan ...........................................................................................................................     1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................              2
2.1 Pengertian Harga Diri ....................................................................................................    2
2.2 Aspek-aspek Harga Diri ................................................................................................     2
2.3 Karakteristik Harga Diri ................................................................................................    3
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri ............................................................      4
2.5 Cara Meningkatkan Harga Diri .....................................................................................     5
BAB III PENUTUP .............................................................................................................   6
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................    6
3.2 Saran ..............................................................................................................................    6
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................               7








BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Istilah Self Esteem (Harga Diri) pertama kali dikenalkan oleh William James seorang Psikolog berkebangsaan Amerika. Self Esteem merupakan kebutuhan mendasar manusia yang sangat kuat, yang memberikan kontribusi penting dalam proses kehidupan yang sangat diperlukan untuk perkembangan yang normal dan sehat, sehingga memiliki nilai untuk bertahan hidup. Kurangnya harga diri (self esteem) akan menghambat pertumbuhan psikologis individu, karena self esteem positif berperan untuk menjalankan pengaruh dari immune system of concsiciousness (sistem kekebalan kesabaran) yang dapat memberikan perlawanan, kekuatan dan kapasitas untuk regenerasi. Pada saat individu mengalami self esteem negatif, maka ketahanan dirinya dalam menghadapi kesengsaraan hidup menjadi berkurang, menjadi hancur sebelum menaklukan perasaan berharga dirinya, cenderung untuk menghindari rasa sakit daripada menyongsong kegembiraan dikarenakan self esteem negatif lebih menguasai dirinya daripada self esteem positif.
Apabila individu memiliki nilai dan keyakinan yang realistis, dan merasa nyaman dengan dirinya sendiri, maka individu akan lebih terbuka dalam memandang kehidupan dan merespon tantangan, serta peluang dengan tepat. Harga diri itu memberdayakan, memberikan energi dan memotivasi. Hal ini mengilhami individu mengambil kesenangan dan bangga dengan prestasi dirinya sendiri hingga pada akhirnya mencapai kesuksesan.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan harga diri ?
2.      Aspek-aspek apa saja yang terdapat dalam harga diri ?
3.      Apa saja karakteristik yang terdapat dalam harga diri ?
4.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga diri ?
5.      Bagaimana cara untuk meningkatkan harga diri ?
1.3  Tujuan
1.      Agar dapat memahami tentang pengertian harga diri.
2.      Agar dapat menjelaskan aspek-aspek apa saja yang terdapat dalam harga diri.
3.      Agar dapat memahami karakteristik apa saja yang ada dalam konsep harga diri.
4.      Agar dapat mengerti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga diri.
5.      Agar dapat mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan harga diri.




BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Harga Diri
·         Stuart dan Sundeen (1991) mengatakan bahwa harga diri (Self Esteem) adalah penilaian individu terhadap hasil yang memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan keberartian, berharga, dan kompeten.
·         Gilmore mengemukakan bahwa Self Esteem is a personal judgement of worthiness that is a personal expressed in attitude the individual holds toward himself, yaitu harga diri merupakan penilaian individu terhadap kehormatan dirinya yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya.
·         Buss (1973) memberikan pengertian harga diri sebagai penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan.
·         Menurut Coopersmit, harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya, terutama sikap menerima, menolak, dan indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuan, keberartian, kesuksesan, keberhargaan.
·         Abraham Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan akan harga diri dan perasaan dihargai orang lain, terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan serta meraih prestasi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa harga diri adalah penilaian individu terhadap kehormatan diri melalui sikap terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan dan menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga dan kompeten.

2.2  Aspek-aspek Harga Diri
a.    Keberartian Diri (Significance)
Hal itu membuat individu cenderung mengembangkan harga diri yang rendah atau negatif. Jadi, berhasil atau tidaknya individu memiliki keberartian diri dapat diukur melalui perhatian dan kasih sayang yang ditunjukkan oleh lingkungan.
b.    Kekuatan Individu (Power)
Kekuatan disini berarti kemampuan individu untuk mempengaruhi orang lain, serta mengontrol atau mengendalikan orang lain, di samping mengendalikan dirinya sendiri. Apabila individu mampu mengontrol diri sendiri dan orang lain dengan baik maka hal tersebut akan mendorong terbentuknya harga diri yang positif atau tinggi, demikian juga sebaliknya. Kekuatan juga dikaitkan dengan inisiatif. Pada individu yang memiliki kekuatan tinggi akan memiliki inisiatif yang tinggi. Demikian sebaliknya.
c.    Kompetensi (Competence)
Kompetensi diartikan sebagai memiliki usaha yang tinggi untuk mendapatkan potensi yang baik sesuai dengan tahapan usianya. Misalnya, pada remaja putra akan berasumsi bahwa prestasi akademik dan kemapuan atletik adalah dua bidang utama yang digunakan untuk menilai kompetensinya, maka individu tersebut akan melakukan usaha yang maksimal untuk berhasil di bidang tersebut. Apabila usaha individu sesuai dengan tuntutan dan harapan, itu berarti individu memiliki kompetensi yang dapat membantu membentuk harga diri yang tinggi. Sebaliknya, apabila individu sering mengalami kegagalan dalam meraih prestasi atau gagal memenuhi harapan dan tuntutan, maka individu tersebut merasa tidak kompeten. Hal tersebut dapat membuat individu mengembangkan harga diri yang rendah.
d.   Kekuatan Individu dan Kemampuan Memberi Contoh (Virtue)
Kekuatan individu terhadap aturan dalam masyarakat serta tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari norma dan ketentuan yang berlaku di masyarakat akan membuat individu tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat. Demikian juga bila individu mampu memberikan contoh atau dapat menjadi panutan yang baik bagi lingkungannya, maka akan diterima baik oleh masyarakat. Jadi, ketaatan individu terhadap aturan masyarakat dan kemampuan individu memberi contoh bagi masyarakat dapat menimbulkan penerimaan lingkungan yang tinggi terhadap individu tersebut. Penerimaan lingkungan yang tinggi ini mendorong terbentuknya harga diri yang tinggi. Demikian pula sebaliknya.

2.3  Karakteristik Harga Diri
Ada 2 macam karateristik harga diri, karakteristik harga diri tinggi dan karakteristik harga diri rendah.
1)      Karakteristik harga diri tinggi.
Harga diri yang tinggi akan membangkitkan rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan didalam dunia ini. Contoh: seorang remaja yang memiliki harga diri yang cukup tinggi, dia akan yakin dapat mencapai prestasi yang dia dan orang lain harapkan. Keyakinan itu akan memotivasi remaja tersebut untuk bersungguh-sungguh mencapai apa yang diinginkan.
Karakteristik seseorang yang memiliki harga diri tinggi, antara lain:
1.      Bangga dengan hasil kerjanya.
2.      Bertindak mandiri.
3.      Mudah menerima tanggung jawab.
4.      Mengatasi prestasi dengan baik.
5.      Menanggapi tantangan baru dengan antusiasme.
6.      Merasa sanggup mempengaruhi orang lain.
7.      Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang luas.
Manfaat dari dimilikinya harga diri yang tinggi diantaranya:
1.      Individu akan semakin kuat dalam menghadapi penderitaan-penderitaan hidup, semakin tabah, dan tahan dalam menghadapi tekanan-tekanan kehidupan, serta tidak mudah menyerah dan putus asa.
2.      Individu semakin kreatif dalam bekerja.
3.      Individu semakin ambisius, tidak hanya dalam karier dan urusan financial, tetapi dalam hal-hal yang ditemui dalam kehidupan baik secara emosional, kreatif maupun spiritual.
4.      Individu akan memiliki harapan yang besar dalam membangun hubungan yang baik dan konstruktif.
5.      Individu akan semakin hormat dan bijak dalam memperlakukan orang lain, karena tidak memandang orang lain sebagai ancaman.
2)      Karakteristik harga diri rendah.
Seseorang yang memiliki harga diri rendah akan cenderung merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak berharga. Disamping itu seseorang dengan harga diri rendah cenderung untuk tidak berani mencari tantangan-tantangan baru dalam hidupnya, lebih senang menghadapi hal-hal yang sudah dikenal dengan baik serta menyenangi hal-hal yang tidak penuh dengan tuntutan, cenderung tidak merasa yakin akan pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dimilikinya, cenderung takut menghadapi respon dari orang lain, tidak mampu membina komunikasi dengan baik dan cenderung merasa hidupnya tidak bahagia.
Pada seseorang yang memiliki harga diri rendah inilah sering muncul perilaku rendah. Berawal dari perasaan tidak mampu dan tidak berharga, mereka mengkompensasikannya dengan tindakan lain yang seolah-olah membuat dia lebih berharga. Misalnya, dengan mencari perhatian dari teman-temannya. Dari sinilah kemudian muncul penyalahgunaan obat-obatan, berkelahi, tawuran, yang dilakukan demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan.
Karakteristik dari dimilikinya harga diri rendah, antara lain:
1.      Menghindari situasi yang dapat mencetuskan kecemasan.
2.      Merendahkan bakat dirinya.
3.      Merasa tak ada seorangpun yang meghargainya.
4.      Menyalahkan orang lain atas kelemahan dirinya sendiri.
5.      Mudah dipengaruhi oleh orang lain.
6.      Bersikap defensif dan mudah frustasi.
7.      Merasa tidak berdaya.
8.      Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang sempit.
   Akibat memiliki harga diri rendah, yaitu:
1.      Mudah merasa cemas, stress, merasa kesepian, dan mudah terjangkit depresi.
2.      Dapat menyebabkan masalah dengan teman, dan lingkungan sekitar.
3.      Membuat underchiver dan meningkatkan penggunaan obat-obatan dan alkohol.

2.4  Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri
1.      Penolakan dari orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis.
2.      Kegagalan yang berulang kali.
3.      Kurang mempunyai tanggung jawab personal.
4.      Ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak realistis.

2.5  Cara Meningkatkan Harga Diri
1.      Belajar untuk selalu menghargai diri sendiri.
Walaupun terkadang orang lain diri kita rendah atau memandang sebelah mata, tetapi tetapkan keyakinan bahwa yang berhak atas hidup kita dan yang paling mengerti adalah diri kita sendiri.
2.      Belajar untuk menyukai diri sendiri.
Menyukai diri sendiri yang berarti menerima diri kita apa adanya, belajar mengembangkan potensi yang dimiliki dirinya sendiri. Lihat sisi positif dari diri kita, dan yang paling penting adalah bersyukur untuk segala yang telah kita miliki.
3.      Memiliki gambaran yang positif.
Hal ini berhubungan dengan penerimaan diri. Gambar diri adalah cara pandang kita terhadap diri kita sendiri. Yakinkan diri kita bahwa kita layak untuk berhasil dan pantas untuk dicintai dan dihargai. Kita adalah pribadi yang spesial. Gambaran diri dapat mempengaruhi perilaku diri sendiri.
4.      Lakukan apa yang kita anggap penting, walaupun kita merasa tidak mampu karna malu dan takut, paksakan diri kita untuk melalui proses itu. Percayalah bahwa ternyata diri kita mampu untuk melakukannya. Dan yang perlu diingat adalah semakin kita paksakan untuk melakukan proses yang tidak enak, maka semakin kita memperluas daerah teritori kenyamanan kita.
5.      Belajar untuk hidup mandiri, tidak tergantung dengan orang lain, sehingga kita tidak rentan terhadap penolakan.
6.      Jangan menghubungkan harga diri kita dengan kegagalan atau kesalahan yang telah dilakukan. Tanamkan pada diri sendiri untuk tidak menyerah pada keadaan.
















































BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 Harga diri adalah penilaian individu terhadap kehormatan diri melalui sikap terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan dan menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga dan kompeten.
Self Esteem yang tinggi dapat saja merupakan persepsi yang akurat dan beralasan dari keberhargaan seseorang individu dan pencapaian serta kesuksesan yang dicapai, tetapi bisa juga terbentuk arogansi. Begitu juga Self Esteem yang rendah, hal itu bisa saja mencerminkan persepsi yang akurat terhadap kelemahan-kelemahan seseorang atau  bisa juga merupakan insekutitas dan rasa inferior yang patologis.
3.2 Saran
      Setelah mempelajari tentang materi konsep harga diri diatas, sebaiknya pada remaja maupun seseorang yang memiliki harga diri rendah harus dilakukan pendampingan ataupun bimbingan untuk dapat meingkatkan harga diri dan kepercayaan akan dirinya sendiri sehingga terhindar dari perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
































DAFTAR PUSTAKA

Belajarpsikologi.com/pengertian-harga-diri/
A.Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah, Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan edisi 3. Jakarta: Salemba Medika,2015
Sarlito W. Sarwono, Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang,2002
Saat P. Tambunan, Harga Diri. Jakarta: Erlangga,2004
Belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-harga-diri/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Dunia Kebidanan Blogger Template by Ipietoon Blogger Template