MAKALAH KETERAMPILAN DASAR
KEBIDANAN 1
KONSEP HARGA DIRI
Kelompok
3
Kelas
: A 12.1
Nama
Anggota Kelompok :
1. F.
Imakulata 15150021
2. Nurjana
Karmila 15150022
3. Priska
Prisilia Apicandra 15150023
4. Ria
Triwijayanti 15150024
5. Windah
Widi Astuti 15150025
6. Hartini 15150026
7. Stefani
Talia Ina Kulla 15150027
8. Angela
Christine 15150028
9. Nurvita
Sari 15150029
10. Beatrix
Dasilvi Mogi 15150030
11. Siti
Mujirahayu 15150043
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keterampilan
Dasar Kebidanan 1 tentang Konsep Harga Diri ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen Mata Kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan 1 yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan
makalah ini.
Demikian
yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta,
24 Desember 2015
Hormat
kami,
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
.......................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR
ISI
....................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
.................................................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang
............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan
........................................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
.....................................................................................................
2
2.1
Pengertian Harga Diri .................................................................................................... 2
2.2
Aspek-aspek Harga Diri ................................................................................................
2
2.3
Karakteristik Harga Diri ................................................................................................ 3
2.4
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri ............................................................ 4
2.5
Cara Meningkatkan Harga Diri
..................................................................................... 5
BAB
III PENUTUP ............................................................................................................. 6
3.1
Kesimpulan
.................................................................................................................... 6
3.2
Saran .............................................................................................................................. 6
DAFTAR
PUSTAKA
..........................................................................................................
7
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah
Self Esteem (Harga Diri) pertama kali
dikenalkan oleh William James seorang Psikolog berkebangsaan Amerika. Self Esteem merupakan kebutuhan mendasar
manusia yang sangat kuat, yang memberikan kontribusi penting dalam proses
kehidupan yang sangat diperlukan untuk perkembangan yang normal dan sehat,
sehingga memiliki nilai untuk bertahan hidup. Kurangnya harga diri (self esteem) akan menghambat
pertumbuhan psikologis individu, karena self esteem positif berperan untuk
menjalankan pengaruh dari immune system
of concsiciousness (sistem kekebalan kesabaran) yang dapat memberikan
perlawanan, kekuatan dan kapasitas untuk regenerasi. Pada saat individu
mengalami self esteem negatif, maka
ketahanan dirinya dalam menghadapi kesengsaraan hidup menjadi berkurang,
menjadi hancur sebelum menaklukan perasaan berharga dirinya, cenderung untuk
menghindari rasa sakit daripada menyongsong kegembiraan dikarenakan self esteem
negatif lebih menguasai dirinya daripada self
esteem positif.
Apabila
individu memiliki nilai dan keyakinan yang realistis, dan merasa nyaman dengan
dirinya sendiri, maka individu akan lebih terbuka dalam memandang kehidupan dan
merespon tantangan, serta peluang dengan tepat. Harga diri itu memberdayakan,
memberikan energi dan memotivasi. Hal ini mengilhami individu mengambil
kesenangan dan bangga dengan prestasi dirinya sendiri hingga pada akhirnya
mencapai kesuksesan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan harga diri ?
2. Aspek-aspek
apa saja yang terdapat dalam harga diri ?
3. Apa
saja karakteristik yang terdapat dalam harga diri ?
4. Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi harga diri ?
5. Bagaimana
cara untuk meningkatkan harga diri ?
1.3 Tujuan
1. Agar
dapat memahami tentang pengertian harga diri.
2. Agar
dapat menjelaskan aspek-aspek apa saja yang terdapat dalam harga diri.
3. Agar
dapat memahami karakteristik apa saja yang ada dalam konsep harga diri.
4. Agar
dapat mengerti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga diri.
5. Agar
dapat mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan harga diri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Harga Diri
·
Stuart
dan Sundeen (1991) mengatakan bahwa harga diri (Self Esteem) adalah penilaian individu terhadap hasil yang
memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauh
mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan
keberartian, berharga, dan kompeten.
·
Gilmore
mengemukakan bahwa Self Esteem is a
personal judgement of worthiness that is a personal expressed in attitude the
individual holds toward himself, yaitu harga diri merupakan penilaian
individu terhadap kehormatan dirinya yang diekspresikan melalui sikap terhadap
dirinya.
·
Buss
(1973) memberikan pengertian harga diri sebagai penilaian individu terhadap
dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan.
·
Menurut
Coopersmit, harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan
memandang dirinya, terutama sikap menerima, menolak, dan indikasi besarnya
kepercayaan individu terhadap kemampuan, keberartian, kesuksesan, keberhargaan.
·
Abraham Maslow
mengungkapkan bahwa kebutuhan akan harga diri dan perasaan dihargai orang lain,
terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan serta meraih prestasi, rasa
percaya diri, dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan
dari orang lain.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa harga diri adalah penilaian individu terhadap kehormatan diri melalui
sikap terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak
diverbalisasikan dan menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai
dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga dan
kompeten.
2.2
Aspek-aspek Harga Diri
a. Keberartian Diri (Significance)
Hal itu membuat individu cenderung mengembangkan harga
diri yang rendah atau negatif. Jadi, berhasil atau tidaknya individu memiliki
keberartian diri dapat diukur melalui perhatian dan kasih sayang yang
ditunjukkan oleh lingkungan.
b. Kekuatan Individu (Power)
Kekuatan disini berarti kemampuan individu untuk
mempengaruhi orang lain, serta mengontrol atau mengendalikan orang lain, di
samping mengendalikan dirinya sendiri. Apabila individu mampu mengontrol diri
sendiri dan orang lain dengan baik maka hal tersebut akan mendorong
terbentuknya harga diri yang positif atau tinggi, demikian juga sebaliknya.
Kekuatan juga dikaitkan dengan inisiatif. Pada individu yang memiliki kekuatan
tinggi akan memiliki inisiatif yang tinggi. Demikian sebaliknya.
c. Kompetensi (Competence)
Kompetensi diartikan sebagai memiliki usaha
yang tinggi untuk mendapatkan potensi yang baik sesuai dengan tahapan usianya.
Misalnya, pada remaja putra akan berasumsi bahwa prestasi akademik dan kemapuan
atletik adalah dua bidang utama yang digunakan untuk menilai kompetensinya,
maka individu tersebut akan melakukan usaha yang maksimal untuk berhasil di
bidang tersebut. Apabila usaha individu sesuai dengan tuntutan dan harapan, itu
berarti individu memiliki kompetensi yang dapat membantu membentuk harga diri
yang tinggi. Sebaliknya, apabila individu sering mengalami kegagalan dalam
meraih prestasi atau gagal memenuhi harapan dan tuntutan, maka individu
tersebut merasa tidak kompeten. Hal tersebut dapat membuat individu
mengembangkan harga diri yang rendah.
d. Kekuatan Individu dan Kemampuan Memberi
Contoh (Virtue)
Kekuatan individu terhadap aturan dalam
masyarakat serta tidak melakukan tindakan yang menyimpang dari norma dan
ketentuan yang berlaku di masyarakat akan membuat individu tersebut diterima
dengan baik oleh masyarakat. Demikian juga bila individu mampu memberikan
contoh atau dapat menjadi panutan yang baik bagi lingkungannya, maka akan
diterima baik oleh masyarakat. Jadi, ketaatan individu terhadap aturan
masyarakat dan kemampuan individu memberi contoh bagi masyarakat dapat
menimbulkan penerimaan lingkungan yang tinggi terhadap individu tersebut.
Penerimaan lingkungan yang tinggi ini mendorong terbentuknya harga diri yang
tinggi. Demikian pula sebaliknya.
2.3
Karakteristik Harga Diri
Ada 2 macam karateristik harga diri,
karakteristik harga diri tinggi dan karakteristik harga diri rendah.
1) Karakteristik harga diri tinggi.
Harga diri yang tinggi akan membangkitkan
rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa
berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan didalam dunia ini. Contoh:
seorang remaja yang memiliki harga diri yang cukup tinggi, dia akan yakin dapat
mencapai prestasi yang dia dan orang lain harapkan. Keyakinan itu akan
memotivasi remaja tersebut untuk bersungguh-sungguh mencapai apa yang
diinginkan.
Karakteristik seseorang yang memiliki harga
diri tinggi, antara lain:
1. Bangga dengan hasil kerjanya.
2. Bertindak mandiri.
3. Mudah menerima tanggung jawab.
4. Mengatasi prestasi dengan baik.
5. Menanggapi tantangan baru dengan antusiasme.
6. Merasa sanggup mempengaruhi orang lain.
7. Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang
luas.
Manfaat dari dimilikinya harga diri yang
tinggi diantaranya:
1. Individu akan semakin kuat dalam menghadapi
penderitaan-penderitaan hidup, semakin tabah, dan tahan dalam menghadapi
tekanan-tekanan kehidupan, serta tidak mudah menyerah dan putus asa.
2. Individu semakin kreatif dalam bekerja.
3. Individu semakin ambisius, tidak hanya dalam
karier dan urusan financial, tetapi dalam hal-hal yang ditemui dalam kehidupan
baik secara emosional, kreatif maupun spiritual.
4. Individu akan memiliki harapan yang besar
dalam membangun hubungan yang baik dan konstruktif.
5. Individu akan semakin hormat dan bijak dalam
memperlakukan orang lain, karena tidak memandang orang lain sebagai ancaman.
2) Karakteristik harga diri rendah.
Seseorang yang memiliki harga diri rendah
akan cenderung merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak berharga. Disamping
itu seseorang dengan harga diri rendah cenderung untuk tidak berani mencari tantangan-tantangan
baru dalam hidupnya, lebih senang menghadapi hal-hal yang sudah dikenal dengan
baik serta menyenangi hal-hal yang tidak penuh dengan tuntutan, cenderung tidak
merasa yakin akan pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dimilikinya, cenderung
takut menghadapi respon dari orang lain, tidak mampu membina komunikasi dengan
baik dan cenderung merasa hidupnya tidak bahagia.
Pada seseorang yang memiliki harga diri
rendah inilah sering muncul perilaku rendah. Berawal dari perasaan tidak mampu
dan tidak berharga, mereka mengkompensasikannya dengan tindakan lain yang
seolah-olah membuat dia lebih berharga. Misalnya, dengan mencari perhatian dari
teman-temannya. Dari sinilah kemudian muncul penyalahgunaan obat-obatan,
berkelahi, tawuran, yang dilakukan demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan.
Karakteristik dari dimilikinya harga diri
rendah, antara lain:
1. Menghindari situasi yang dapat mencetuskan
kecemasan.
2. Merendahkan bakat dirinya.
3. Merasa tak ada seorangpun yang meghargainya.
4. Menyalahkan orang lain atas kelemahan dirinya
sendiri.
5. Mudah dipengaruhi oleh orang lain.
6. Bersikap defensif dan mudah frustasi.
7. Merasa tidak berdaya.
8. Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang
sempit.
Akibat
memiliki harga diri rendah, yaitu:
1. Mudah merasa cemas, stress, merasa kesepian,
dan mudah terjangkit depresi.
2. Dapat menyebabkan masalah dengan teman, dan
lingkungan sekitar.
3. Membuat underchiver
dan meningkatkan penggunaan obat-obatan dan alkohol.
2.4
Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri
1. Penolakan dari orang tua, harapan orang tua
yang tidak realistis.
2. Kegagalan yang berulang kali.
3. Kurang mempunyai tanggung jawab personal.
4. Ketergantungan pada orang lain, dan ideal
diri yang tidak realistis.
2.5
Cara Meningkatkan Harga Diri
1. Belajar untuk selalu menghargai diri sendiri.
Walaupun terkadang orang lain diri kita
rendah atau memandang sebelah mata, tetapi tetapkan keyakinan bahwa yang berhak
atas hidup kita dan yang paling mengerti adalah diri kita sendiri.
2. Belajar untuk menyukai diri sendiri.
Menyukai diri sendiri yang berarti menerima
diri kita apa adanya, belajar mengembangkan potensi yang dimiliki dirinya
sendiri. Lihat sisi positif dari diri kita, dan yang paling penting adalah
bersyukur untuk segala yang telah kita miliki.
3. Memiliki gambaran yang positif.
Hal ini berhubungan dengan penerimaan diri. Gambar
diri adalah cara pandang kita terhadap diri kita sendiri. Yakinkan diri kita
bahwa kita layak untuk berhasil dan pantas untuk dicintai dan dihargai. Kita
adalah pribadi yang spesial. Gambaran diri dapat mempengaruhi perilaku diri
sendiri.
4. Lakukan apa yang kita anggap penting, walaupun
kita merasa tidak mampu karna malu dan takut, paksakan diri kita untuk melalui
proses itu. Percayalah bahwa ternyata diri kita mampu untuk melakukannya. Dan
yang perlu diingat adalah semakin kita paksakan untuk melakukan proses yang
tidak enak, maka semakin kita memperluas daerah teritori kenyamanan kita.
5. Belajar untuk hidup mandiri, tidak tergantung
dengan orang lain, sehingga kita tidak rentan terhadap penolakan.
6. Jangan menghubungkan harga diri kita dengan
kegagalan atau kesalahan yang telah dilakukan. Tanamkan pada diri sendiri untuk
tidak menyerah pada keadaan.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Harga
diri adalah penilaian individu terhadap kehormatan diri melalui sikap terhadap
dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan dan
menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang
memiliki kemampuan, keberartian, berharga dan kompeten.
Self Esteem yang tinggi dapat saja merupakan
persepsi yang akurat dan beralasan dari keberhargaan seseorang individu dan
pencapaian serta kesuksesan yang dicapai, tetapi bisa juga terbentuk arogansi.
Begitu juga Self Esteem yang rendah, hal itu bisa saja mencerminkan persepsi
yang akurat terhadap kelemahan-kelemahan seseorang atau bisa juga merupakan insekutitas dan rasa
inferior yang patologis.
3.2 Saran
Setelah mempelajari tentang
materi konsep harga diri diatas, sebaiknya pada remaja maupun seseorang yang
memiliki harga diri rendah harus dilakukan pendampingan ataupun bimbingan untuk
dapat meingkatkan harga diri dan kepercayaan akan dirinya sendiri sehingga
terhindar dari perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
DAFTAR PUSTAKA
Belajarpsikologi.com/pengertian-harga-diri/
A.Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah, Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan edisi 3. Jakarta:
Salemba Medika,2015
Sarlito W. Sarwono, Berkenalan
dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang,2002
Saat P. Tambunan, Harga Diri.
Jakarta: Erlangga,2004
Belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-harga-diri/
0 komentar:
Posting Komentar